inionlinebekasi Portal Berita Terpercaya Bekasi 
Muaragembong, bekasi.IniOnline.id-Kepala SMAN 1 Muaragembong Adar Mahdar mengaku lega dengan pelepasan garis polisi di sekolah yang ia pimpin. salahsatu gedung sekolah itu digaris polisi lantaran ambruk dan menimpa sedikitnya 27 siswa yang sedang belajar.
Menurut dia, pelepasan itu menjadi awal pembangunan kembali sekolah yang ambruk tersebut. Pihaknyapun akan mencoba menghubungi sejumlah pihak yang telah menyatakan bakal membantu pembangunan.
“Yang jelas ada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yang siap membantu. Setelah dilepas ini, besok, Rabu (8/3) kami buat proposal untuk segera dikirimkan ke Kementerian agar segera didisposisikan,” kata Ahdar kepada wartawan, Selasa (7/3).
Menurut Adar, banyak pihak yang ingin membantu perbaikan kelas yang ambruk itu. Namun, ia berharap bantuan itu tidak hanya difokuskan pada dua kelas yang ambruk. Karena secara keseluruhan, fasilitas di SMAN 1 Muaragembong belum memadai.
“Yyang ingin membantu bisa di titik lain atau pembangunan kelas baru karena memang kami masih membutuhkan. Saya dengar, pemprov mau memberikan kelas baru, Pemkab mau pasang paving blok di lapangan upacara. Kami harap itu secepatnya terlaksana,” kata dia.
Sementara itu, Inspektorat Jenderal Kemendikbud Sugimin Kirana mengatakan, pihaknya telah mencatat sejumlah hal yang berkaitan dengan ambruknya kelas. Catatan tersebut nantinya menjadi bahan pertimbangan sekaligus percepatan pemberian bantuan.
“Pengungkapan tidak kami lakukan karena sudah ada kepolisian. Kami di sini fokusnya untuk mengetahui penggunaan anggarannya seperti apa. Ini akan kami laporkan untuk selanjutnya kami sampaikan kondisi untuk percepatan bantuan,” pungkasnya. (Rosyid/yusuf)
