inionlinebekasi Portal Berita Terpercaya Bekasi 
Muara Gembong, bekasi.IniOnline.id-Kepolisian Resort Metro Bekasi menyatakan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) kasus ambruknya bangunan SMAN 1 Muara Gembong selesai dilaksanakan. Dengan selesainya olah TKP maka Police Line atau Garis Polisi dicabut.
Sehingga, pihak sekolah serta unsur yang berkepentingan, baik Pemerintah Kabupaten Bekasi maupun stakeholder, dapat memasuki area bangunan. “Setelah beberapa kali kami melakukan penyelidikan, maka kami nyatakan olah TKP selesai, sehingga lokasi dibuka untuk dilakukan perbaikan,” kata Kapolres Metro Bekasi Kombes Asep Adi Saputra saat gelar perkara di SMAN 1 Muara Gembong, Selasa (7/3).
Untuk itu, Kapolres mempersilahkan semua pihak yang berkepentingan memasuki wilayah yang selama ini diisolir pihak penyidik. Memperbaiki atau akan melakukan pembangunan kembali. “Kami persilahkan unsur terkait memasuki lokasi yang telah diisolir sebelumnya,” paparnya.
Pemasangan garis polisi di lokasi ambruknya atap sempat dipersoalkan karena proses perbaikan kelas tidak bisa dilakukan. Namun kata kapolres, pemasangan garis polisi itu dilakukan untuk mencegah bertambahnya korban serta memaksimalkan penyelidikan di lapangan.
“Selama ini kami mempertahankan police line karena untuk mencegah korban bertambah. Kalau tidak diberi garis polisi dikhawatirkan ada yang masuk sembarangan lalu terjadi musibah susulan, itu makna police line,” pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, Selasa (28/2) salahsatu bangunan SMAN 1 Muara Gembong, Kabupaten Bekasi ambruk. Kejadian itu mengakibatkan 27 siswa dilarikan ke puskesmas. Sepuluh diantaranya luka bagian kepala. Ambruknya bangunan itu diduga kuat karena pekerjaan yang tidak sesuai bestek.
(Rosyid/Soeft)
