inionlinebekasi Portal Berita Terpercaya Bekasi 
Cikarang, bekasi.IniOnline.id-Sejumlah sekolah SLTP di Kabupaten Bekasi, Senin (3/4) melaksanakan Try Out (TO) sebagai persiapan menghadapi Ujian Nasional (UN) 2016/2017. TO tersebut nantinya akan digantikan ujian simulasi menghadapi ujian nasional berbasis komputer (UNBK).
Namun hal itu diiringi tindakan tidak terpuji dari oknum pendidik di Kecamatan Cibarusah yakni SMPN 04. Sekolah itu diduga kuat melakukan pungutan liar (pungli) TO dan bimbel. Setiap siswa dipungut Rp 600.000,- Mengakibatkan orang tua siswa menjerit.
Padahal, kegiatan TO sudah diakomodir pemerintah, baik pusat, provinsi maupun kabupaten/kota dalam APBD. Untuk Kabupaten Bekasi tertuang dalam Surat Keputusan Bupati NO 421/Kep.2.A-Disdik/2015. Namun Hal tersebut tidak mengurangi niat jahat para oknum untuk melakukan Pungli.
Pihak SMPN 04 Cibarusah membenarkan adanya pungutan. Mereka berkilah bahwa pungutan sebesar Rp 600.000,00 dilegalkan. Karena telah melalui musyawarah wali murid dan komite sekolah. “Ini sudah legal karena melaui musyawarah orang tua dan komite sekolah,” kata Wakil Kepala Sekolah, Hidayat kepada bekasi.IniOnline.id.
Senada Wakasek, Ketua Komite SMPN 04 Cibarusah Mista mengatakan, pungutan untuk TO dan bimbel sudah disepakati dengan orang tua siswa. “Semua telah dimusyawarahkan dengan orang tua siswa kelas sembilan. Jika merujuk kehadiran saat rapat itu sudah memenuhi kuota suara,”ujarnya .
Menanggapi hal tersebut, salahsatu tokoh muda Bekasi, Endang Supriatna mengatakan kekecewaannya. Ia menilai, langkah pihak SMPN 04 keliru. Pasalnya, Pemkab Bekasi mengingatkan melalui SK Bupati No 421/Kep.2.A-Disdik/2015. Namun masih ada oknum pendidik yang melakukan Pungli terhadap siswa,
“Ini tidak boleh di biarkan, harus ditindak tegas oleh Dinas terkait agar tidak terjadi lagi Pungli baik di SMPN 04 Cibarusah maupun di Sekolah lain,” tutupnya. (Drie’s/Soeft)
